Luka Modrić adalah lebih dari sekadar pemain luar biasa—dia
adalah lambang keanggunan dan kecerdasan di lapangan. Dilahirkan di Zadar, Kroasia pada 9 September 1985, Modrić mengalami perjalanan karir yang luar biasa dari masa kecil yang penuh tantangan hingga menjadi salah satu gelandang terhebat dalam sejarah sepak bola modern.
Didatangkan oleh Real Madrid dari Tottenham Hotspur pada tahun 2012, Modrić sempat menghadapi keraguan di awal kedatangannya. Namun, waktu menunjukkan bahwa ia adalah investasi terhebat. Bersama Los Blancos, Modrić memperoleh 6 gelar Liga Champions UEFA, pencapaian yang luar biasa yang menjadikannya legenda sejati klub dan kompetisi.
Dominasi Eropa: Enam Gelar, Enam Momen Bersejarah
Gelar Pertama: La Décima (2013–14)
Musim 2013–14 menjadi titik balik dalam karir Modrić di Real Madrid. Ia berkontribusi besar dalam merebut La Décima, gelar Liga Champions ke-10 klub, dengan penampilan cemerlang sepanjang kompetisi. Salah satu momen paling ikonik adalah assist-nya dari sepak pojok kepada Sergio Ramos di final melawan Atlético Madrid—gol yang menyelamatkan Madrid di menit-menit akhir.
Tiga Gelar Berturut-Turut: 2016–2018
Era Zidane menjadi tanda dominasi Real Madrid di Liga Champions, dan Modrić ada di inti permainan itu. Ia berfungsi sebagai otak serangan, pengatur tempo, dan pemecah tekanan dari lini tengah.
Pada periode 2016–2018, Madrid mencetak sejarah dengan tiga gelar berturut-turut, dan Modrić menunjukkan performa luar biasa di setiap final. Kombinasi umpan akurat, kontrol bola, dan etos kerja menjadikannya pemain kunci dalam kesuksesan tersebut.
Gelar Kelima dan Keenam: Bukti Konsistensi Abadi
Di usia yang sudah mencapai pertengahan 30-an, Modrić tetap menjadi pemain utama saat Madrid meraih gelar kelima (2021–22) dan keenam (2023–24). Keberadaannya di lapangan masih sangat signifikan, dengan visi bermain yang luar biasa dan kemampuan untuk mengendalikan ritme permainan bahkan melawan tim-tim elit Eropa.
Warisan Seorang Maestro
Gelandang Lengkap dengan Jiwa Pemimpin
Luka Modrić bukanlah gelandang biasa. Ia memiliki kemampuan bertahan, menyerang, dan mengatur permainan dalam satu paket yang sempurna. Dengan lebih dari 500 penampilan untuk Real Madrid, ia telah menyumbangkan:
6 Liga Champions
3 La Liga
2 Copa del Rey
5 Piala Dunia Antarklub
Ballon d’Or 2018 – satu-satunya pemain sejak 2007 yang memenangkannya selain Messi dan Ronaldo
Inspirasi Dunia Sepak Bola
Modrić telah menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda. Dari masa kecilnya yang sulit di Kroasia saat perang, ia berhasil bangkit menjadi pemain terbaik dunia. Sikap rendah hati, kerja keras, dan dedikasinya menjadikannya panutan—baik di dalam maupun di luar lapangan.