João Félix Sequeira, lahir pada 10 November 1999 di Viseu,
Portugal, merupakan salah satu bakat paling menjanjikan yang pernah dihasilkan oleh negara kelahiran Cristiano Ronaldo. Félix mulai menarik perhatian saat beraksi gemilang bersama Benfica di musim 2018/19. Sebagai gelandang serang yang dapat bermain di berbagai posisi depan, ia mencetak 20 gol dan 11 assist dalam satu musim — sebuah pencapaian yang luar biasa untuk pemain yang baru berusia 19 tahun.
Tidak butuh waktu lama bagi klub-klub besar untuk bersaing
merebut tanda tangannya. Pada musim panas 2019, Atlético Madrid membayar €126 juta untuk membawanya — sebuah rekor klub pada saat itu, dan salah satu transfer termahal dalam sejarah sepak bola.
Tantangan dan Adaptasi di Atlético Madrid
Kepindahan Félix ke Atlético Madrid di usia muda menjadi sorotan dunia. Harapannya adalah ia bisa menjadi pengganti Antoine Griezmann, dan menghadirkan sentuhan kreativitas dalam sistem bertahan khas Diego Simeone.
Inkonsistensi dan Tekanan Besar
Namun, gaya bermain Atlético yang defensif seringkali bertolak belakang dengan karakter Félix yang bergantung pada imajinasi, kebebasan bergerak, dan kemampuan teknis. Sebagai akibatnya, performanya sering berfluktuasi. Cedera, kurangnya menit bermain yang konsisten, dan tekanan dari ekspektasi yang tinggi membuat Félix kesulitan untuk mencapai potensi penuhnya di Madrid.
Meskipun demikian, ia tetap menunjukkan momen-momen ajaib: gol yang menawan, dribel yang tajam, dan kreativitas yang menghidupkan serangan. Namun hal itu belum cukup untuk memenuhi ekspektasi sebagai bintang dengan harga €126 juta.
Petualangan di Chelsea dan Barcelona
Peminjaman ke Liga Inggris dan Kembali ke Spanyol
Pada Januari 2023, Félix dipinjamkan ke Chelsea, di mana ia mencetak beberapa gol dan tampil cukup baik meskipun klub sedang dalam keadaan kacau. Setelah masa peminjaman berakhir, Félix kembali ke Spanyol, tetapi bukan ke Atlético — melainkan bergabung dengan Barcelona pada musim panas 2023 dengan status pinjaman.
Di bawah bimbingan Xavi Hernández, João Félix mendapat lebih banyak ruang untuk berekspresi. Ia sering ditempatkan sebagai penyerang kiri atau gelandang serang, dan mulai kembali memperlihatkan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia. Kombinasinya dengan pemain seperti Lewandowski dan Lamine Yamal membuat serangan Barca lebih hidup.
Timnas Portugal dan Masa Depan
Félix telah menjadi bagian dari Timnas Portugal sejak 2019. Ia bermain di Piala Dunia 2022 dan menjadi salah satu pemain kunci generasi baru bersama Bruno Fernandes, Rafael Leão, dan Diogo Jota. Namun, sama seperti di level klub, ia masih belum mencapai konsistensi yang dibutuhkan untuk benar-benar menjadi tumpuan utama.