Ramires Santos do Nascimento, yang lebih dikenal dengan nama
Ramires, lahir pada tanggal 24 Maret 1987 di Barra do Piraí, Brasil. Ia memulai perjalanan karier sepak bolanya di klub Joinville sebelum menarik perhatian raksasa Brasil, Cruzeiro, pada tahun 2007. Gaya bermainnya yang energik, disiplin, serta kemampuan menyerang dari posisi gelandang membuatnya cepat diakui.
Tidak lama kemudian, bakatnya menarik perhatian klub-klub Eropa. Pada tahun 2009, Benfica membawanya ke Portugal. Di sana, Ramires menunjukkan performa konsisten dan menjadi komponen penting dari lini tengah yang cepat dan agresif. Hanya dalam satu musim di Liga Portugal, ia sudah menarik minat dari klub-klub besar di Inggris.
Era Keemasan di Chelsea
Motor Gelandang Tak Kenal Lelah
Pada Agustus 2010, Chelsea secara resmi merekrut Ramires dengan nilai transfer sekitar £18 juta. Di bawah bimbingan Carlo Ancelotti, lalu André Villas-Boas dan Roberto Di Matteo, Ramires berkembang menjadi gelandang pekerja keras yang menjadi tulang punggung tim.
Dia tidak hanya memiliki stamina yang luar biasa,
tetapi juga disiplin taktis, kemampuan bertahan yang solid, dan sering hadir di momen-momen penting. Ramires dikenal sebagai pemain yang “diam-diam mematikan”—bukan bintang berkilau, tetapi selalu ada saat dibutuhkan.
Gol Ikonik ke Gawang Barcelona
Salah satu momen paling ikonik dalam karir Ramires terjadi pada semifinal Liga Champions 2011/12 melawan Barcelona. Dalam laga leg kedua di Camp Nou, saat Chelsea tertinggal dan bermain dengan 10 pemain, Ramires mencetak gol chip yang indah melewati Victor Valdés—sebuah gol yang kemudian menjadi penentu agregat dan membuka jalan bagi Chelsea ke final.
Chelsea akhirnya memenangkan Liga Champions pada musim tersebut, dan Ramires menjadi bagian penting dari sejarah tim tersebut. Ia juga membantu klub meraih FA Cup, Premier League, dan Liga Europa.
Karier Setelah Chelsea dan Tim Nasional Brasil
Setelah hampir enam tahun di Chelsea, Ramires pindah ke klub China, Jiangsu Suning, pada tahun 2016. Di sana, ia tetap menunjukkan performa konsisten dan menjadi salah satu bintang di Liga Super Tiongkok. Ia kemudian kembali ke Brasil untuk memperkuat Palmeiras, meskipun masa itu tidak berlangsung lama.
Di level internasional, Ramires memiliki 52 caps untuk Timnas Brasil. Ia turut berpartisipasi di Piala Dunia 2010 dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan Copa América 2011 serta Piala Konfederasi 2009. Walaupun bukan pemain yang selalu menjadi pusat perhatian, kontribusinya tidak dapat diragukan.
Gelandang Tanpa Henti yang Selalu Siap Berlari
Ramires akan selalu dikenang sebagai gelandang yang tak pernah lelah, yang selalu memberikan segalanya di lapangan. Meskipun tidak sepopuler nama-nama besar Brasil lainnya, dedikasi dan performanya di level tertinggi menjadikannya legenda tersendiri—terutama di mata para penggemar Chelsea.
Kini, setelah pensiun, Ramires lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya, namun warisannya sebagai pemain yang penuh semangat dan loyal tetap hidup di hati para penggemar.